Gerakan 3M

Besok, tanggal 11 s.d. 24 Jan 2021 akan digelar PSBB. Selama 14 hari, pemerintah pasti semakin gencar mengkampanyekan Gerakan 3M:

  1. Pakai Masker
  2. Cuci Tangan
  3. Jaga Jarak

Namun sangat disayangkan. Singkatan 3 M kurang mewakili untuk kegiatan yang sudah saya sebutkan di atas. Wkwkwk…

Jangan Lari dari Masalah

Sudah enam hari nyoba menawarkan mobil lewat Facebook. Ternyata beragam tanggapannya. Ada yang sekedar tanya harga, cek barang lalu pulang, ada juga yang sudah ngajak muter-muter kampung. Tapi lagi-lagi belum juga deal.

Continue reading “Jangan Lari dari Masalah”

Rasa Ingin Tahu

Salah satu bekal agar bisa bertahan hidup selepas sekolah adalah punya rasa ingin tahu. Sifat ini sebenarnya lahir dari perpaduan rasa pemberani, percaya diri, dan punya selera tinggi.

Continue reading “Rasa Ingin Tahu”

Makna Geguritan Wohing Pandhemi

Kemarin saya membuat geguritan berjudul Wohing Pandhemi. Seperti ini geguritannya:

pandhemi iki
nggiring masyarakat
mring kahanan
kang ewuh
mbingungaké awan wengi

wiji kêmèrèn
bakal tuwuh dadi perang gedhe!

sing kadonyan ora eling kamanungsan
sing kepepet butuh cupet nalare njur dadi brangasan

tundhone akeh tumbal
mati amargå,
wohing pandhemi mung amargå wiji mèri

getih mili saindênging bumi pertiwi,

Kira-kira makna yang saya maksud adalah:

Pandemi covid-19 makin terasa imbasnya di tatanan masyarakat. Utamanya pada sisi kesenjangan sosial. Bagaimana tidak, beberapa profesi tetap dapat menjalankan rutinitasnya seperti biasa. Pendapatannya pun masih sama dengan apa yang mereka usahakan.

Seperti petani, buruh bangunan, buruh pabrik, pedagang di pasar, dll.

Namun tidak pada guru. Guru di tengah masyarakat mendapatkan pandangan yang kurang menenakkan. Mereka terkesan tidak bekerja, tapi masih digaji.

Banyak orang tua yang mengharapkan anaknya dibimbing melalui video conference. Memang hal ini menjadi solusi bagi orang tua yang mampu menyediakan sarana prasarana untuk itu.

Tapi bagaimana jika masalah baru muncul akibat ketidakmerataan kepemilikan sarpras untuk video conference?

Andai saja ada regulasi kuat yang mengatur tentang subsidi silang, mungkin bisa membiasakan pemilik gaji tinggi untuk rutin berderma. Sekaligus menekan arogansi masyarakat yang sulit memenuhi kebutuhan hidupnya.

Tetapi jika keadaan ini jika dibiarkan, makin lama benih kecemburuan sosial ini akan berbuah perpecahan dan perang saudara.

Mungkin tulisan kali ini terlalu over thinking. Tapi gak papa… Hahaha…

Kirab Tunjung Maya

Tinarbuka wiwaraning Surya/ pratandha wus ngancik gagating Rahina.// Sunaring sang Pratanggapati/ byar padhang anelahi jagat/ kacihna sorote nganti mapag/ wancine bedhug tengange.

Continue reading “Kirab Tunjung Maya”

Menulis yang Dimengerti Saja

Akhirnya, ada bahan untuk menggugurkan kewajiban baru tantangan nulis tiap hari. Ide ini saya dapatkan kemarin. Tepat setelah tulisan pertama saya di tahun 2021 terbit.

Idenya adalah, saya akan menulis segala sesuatu yang benar-benar sudah pernah saya alami saja. Bisa dikatakan deskripsi pengalaman. Lebih dari itu, kalau misalnya nanti saya kehabisan bahan, akan saya tulis sesuatu yang saya kuasai. Hahaha… Kaya ahli wae…

Nah, tulisan kali ini gagasan utamanya adalah saran untuk menulis sesuatu yang diketahui saja. Hal ini sangat subyektif. Karena sama-sama perokok, misalnya, pasti pengetahuan tentang rokok beda-beda. Sesuai selera.

Continue reading “Menulis yang Dimengerti Saja”

Menerima Tantangan Menulis Tiap Hari

Awal tahun 2021 ini, saya menerima tantangan menulis tiap hari dari blog https://rahard.wordpress.com/2021/01/01/semangat-2021/.

Blog ini semula dibuat untuk tujuan dokumentasi karya-karya saya. Tapi sayangnya karya itu tak kunjung stabil proses produksinya.

Memang benar semua butuh penyemangat. Dulu saya berharap bisa dapat uang dari acara menulis. Hehehe…

Ternyata saya malah dapat uang dari acara lain. Hahaha…

Continue reading “Menerima Tantangan Menulis Tiap Hari”