Salah satu bekal agar bisa bertahan hidup selepas sekolah adalah punya rasa ingin tahu. Sifat ini sebenarnya lahir dari perpaduan rasa pemberani, percaya diri, dan punya selera tinggi.
Ketiga sifat di atas perlu pembiasaan. Maka dari itu, bangku sekolah menjadi wahana utama pembentukan karakter di atas.
Sifat pemberani butuh paksaan. Kalau perlu guru menciptakan suasana tertekan itu. Hahaha…
Sifat percaya diri? Ya, sama. Butuh latihan yang sifatnya paksaan.
Kalau yang terakhir, selera tinggi itu, ada cara khusus. Sejak dini anak perlu ditanamkan standar suatu hal yang bisa dinyatakan beres. Kalau misalkan mengerjakan tugas hanya asal-asalan, lalu diberi apresiasi bagus, tentu standar yang muncul adalah selera rendah.
Beda ceritanya kalau anak ini tiap ada tugas, dibuatkan dulu oleh orang tuanya. Lama kelamaan, si anak akan mendapatkan nilai tugas yang lebih daripada teman sebayanya. Karena yang mengerjakan tugas adalah orang tuanya.
Tapi ada hal penting yang harus dilakukan. Kalau tidak, selera tinggi itu tak akan muncul. Malah sifat malas yang hadir pada diri anak. Hal penting itu adalah, gradasi pengurangan bantuan.
Untuk sifat pemberani dan percaya diri, saya renungkan dulu ya caranya. Hehehe…