Sejauh ini saya melihat ada dua jenis paranormal:
Tipe Langsung
Paranormal tipe ini punya sebuah senjata pakem. Bisa berupa mantra, ritual, atau benda (jimat) apa pun. Ketika dibutuhkan langsung digunakan. Tanpa ia berlagak sok tahu tentang hasil yang akan didapatkan. Pada saat praktik pun, ia tak bergaya layaknya paranormal yang normal. Ia hanya sebatas membaca mantra yang sudah dihafalkan. Mempraktikkan ritual yang sudah dihafalkan. Me(…), ngempakne benda yang ia miliki. 😀
Pokoknya, tipe ini cenderung bersikap dingin. Ia tak mau tahu tentang hasilnya. Misalkan diminta mencari orang hilang, ya sudah. Setelah menggunakan senjata pakemnya tadi, selesai.
Tipe Tidak Langsung
Tipe yang satu ini tidak punya pakem. Bisa dibilang, ia sedikit menguasai ilmu psikologi pendidikan. Lebih tepatnya ilmu perkembangan peserta didik. Ia sangat lihai dalam mengalihkan perhatian. Ketika diminta untuk menyelesaikan suatu masalah, langkah pertama adalah menenangkan pasien. Tak memiliki cara pakem. Strateginya selalu berganti. Disesuaikan dengan usia pasien.
Kalau pasien sudah tua, biasanya diberikan kalimat-kalimat yang halus. Kedengarannya nyaman. Menguatkan semangat.
Kalau masih kecil, malah dibentak. Biar takut dan jera. Kemudian lupa dengan masalahnya.
Nah, tentang hasil yang akan didapatkan, paranormal tipe ini cenderung sok tahu. Meskipun nanti hasilnya berbeda dengan yang diprediksikan, pasien tetap ingin kembali meminta jasanya. Soalnya terlanjur ketagihan dengan suasana nyaman yang diberikan oleh si paranormal tadi. Intinya, paranormal tipe ini lebih cocok jadi motivator.
Soal mencari uang, orang normal juga punya beberapa tipe. Dua diantaranya mirip dengan paranormal. Pertama, ia bekerja dengan pakem. Tak memikirkan hasil. Kedua, bekerja dengan banyak berpikir tentang hasil. Meski kadang prediksi pendapatan sering mleset, tetap saja banyak pertimbangan.
Silakan mau pilih yang mana. Paranormal, normal, atau abnormal?