Berasyik-asyikan dalam Keberuntungan
Ajining dhiri gumantung saka ing lathi. Ajining awak saka tumindak. Ajining raga saka busana.
Pepatah jawa ini sudah sering kita dengar. Artinya cukup mudah dipahami. Kita bisa mengartikannya dengan ringkas bahwa perkataan (lathi), perbuatan (tumindak), dan penampilan (busana) adalah kunci utama agar orang lain memberikan penghargaan baik. Continue reading “Ajining Dhiri”
Pada Hari ketiga, itu yang paling berat. Badan jadi lemas, tidak bersemangat, dan pikiran bingung. Biasanya ingin rasanya segera mokah (membatalkan puasa). Continue reading “Pengalamanku Berpuasa Mutih”
Kepengin ngerti apa wae gaweyan sing marakne cepet sugih? Wacanen tulisan iki. Continue reading “Gaweyan Iki Marakne Cepet Sugih”
Sawijining olah raga kang digandrungi para mudha yaiku pencak silat. Ana kang seneng amarga kepengin dadi jagoan gelut, ana kang kesengsem marang kaendahan gerakane, lan ana uga kang kepengin ngukir prestasi kanthi nyinau olahraga iki. Continue reading “Pencak Silat Obat Maneka Warna Penyakit”
Speak or write in English, and the world will hear you.
Ini yang ngomong Orang Inggris (sekarang). Ya mau bagaimana lagi, lha wong kenyataannya apa-apa pakai Bahasa Inggris. Bukan bermaksud apa-apa. Hanya ingin membayangkan saja kalau yang bilang begitu gantian Orang Indonesia, “Hai, para orang luar negeri. Jika ingin dikenal oleh dunia, menulis dan bicaralah menggunakan Bahasa Indonesia. Jangan lupa EYDnya, ya.”
Rasanya itu lho… Nyesss… Adhem…
Ingatan kita terbatas. Perlu alat bantu agar kegiatan masa lalu tetap terkesan. Selain itu, jika kegiatan tersebut akan diulang di tahun depan, menuliskannya di buku agenda harian adalah pilihan yang tepat. Agar persiapan bisa lebih matang. Kesalahan yang sama pun dapat dihindari. Continue reading “Menulis Buku Agenda Harian”
Aku ingin memberitahu orang-orang tentang sesuatu yang belum ada di internet. Apa itu? Continue reading “Yang Belum Ada di Internet”
Bagaimana cara melihat orang yang sudah membaca pesan kita di Whatsapp?
Continue reading “Cara Melihat Siapa Saja yang Membaca Pesan di Group WA”
Orang tua sudah banyak makan garam. Sudah paham jalan pikiran kita. Semenarik apapun skenario cerita yang kita sodorkan, mereka tak mau tahu. Yang mereka inginkan hanya sebuah kepastian dan kejelasan.
Kepastian tentang akhir cerita yang akan kita temui nanti. Kejelasan tentang apa yang mau kita minta dari mereka.
Karena sekali lagi, mereka sudah hafal tentang apa-apa yang akan kita lalui (sebagai anak muda).
Dari beberapa kejadian yang telah saya alami, dapat disimpulkan: tidaklah perlu banyak alasan di depan orang tua.
Kalau tidak sejalan dengan mereka dan terpaksa harus beralasan, berikan gambaran. Bukan penolakan.
Kita harus yakin: Mereka sudah diizinkan memiliki anak, berarti sudah dibekali level kawaskithan yang tinggi olehNya.
Apa itu kawaskithan? Simak artikel berikutnya.
