Tabung Sebagian Kosa Katamu

Sejak muncul mapel Bahasa Indonesia, ada dua sisi berbeda dalam belajar bahasa. Formal dan informal. Sayangnya saya tidak berusaha mengupas keduanya. Hehehe…

Eh, tapi ada dua tipe orang yang tidak boleh ditiru. Keduanya berkaitan dengan pola belajar bahasa. Pertama, orang yang terlalu miskin kosa kata. Kedua, kelebihan kosa kata.

Misikin kosa kata berarti punya ide banyak tapi sulit mengungkapkan. Yang kaya kosa kata, idenya satu penjelasannya banyak.

Posisi saya saat ini sedang kebanyakan tingkah. Membuat tulisan yang sulit ditemukan manfaatnya. Hehe…

Pindah Sekolahkan Anakmu

Anak-anak sangat suka meniru-niru. Sering pula diikuti dengan kebiasaan minta dibelikan sesuatu (yang menurutnya baru).

Meniru cara bicara temannya. Meniru beli mainan yang belum ia punya. Ingin punya sepatu bola seperti temannya. Bahkan minta dibelikan sesuatu barang yang belum pernah ia ketahui sebelumnya (baru diberi bayangan oleh guru di sekolahnya).

Intensitas kegiatan meniru-niru ini, dipengaruhi oleh lingkungan. Paling berperan lagi adalah teman bermain, teman sekolah, dan gurunya.

Perlu diketahui, barang yang sedang nge-tren di tiap-tiap lingkungan itu berbeda. Kadang-kadang ada barang yang sedang nge-tren di suatu tempat, ternyata sudah tidak digemari lagi di tempat anak Anda sekolah. Atau malah barang itu dianggap tidak penting bagi teman sekelasnya. Bahkan, belajar adalah barang paling penting yang diyakini oleh teman sekolah (baru) anak Anda.

Dengan kecermatan, Anda bisa menemukan dan memilih lingkungan terbaik untuk anak. Lingkungan yang berpotensi kecil dalam hal menyulut intensitas kegiatan meniru-niru. Maka saya sarankan: Pindah sekolahkan anakmu!

Lurah Idaman

Kepandaian itu wajib diusahakan dan dimiliki. Tapi setelah nanti kesampaian, kepandaian harus bisa membawa diri menuju kearifan.

Begitu kata Pak Ngabdul. Siapa sangka orang semacam itu adalah lurah. Bagaimana kisahnya? Simak liputan berikut ini:

Continue reading “Lurah Idaman”