Ada unen-unen terkenal berbunyi:
Menang tanpa ngasorake
Artinya, menang tanpa mengalahkan. Sejauh yang saya tahu, seseorang resmi dinyatakan menang setelah mengalahkan. Pantas disebut kalah kalau sudah dimenangi. Dimenangi?
Hal ini rumit. Soalnya berkaitan langsung dengan paradigma. Sudut pandang.
Untuk bisa mewujudkan kebenaran unen-unen ini, tidak serumit tulisan di atas. Caranya mudah.
Entah bagaimana caranya, upayakan orang lain menganggap kita kalah. Walaupun sebenarnya kemenangan sejati telah kita dapati.
Nuwun.