Tiap kali bertemu denganku, pria itu selalu menegaskan kondisinya, “Mas, penyakit gila saya ini sifatnya semikonduktor, remang-remang, ikhfa’, dan yang jelas cuma samar. Saya sebenarnya lebih ikhlas kalau penyakit ini muncul dari dalam diri sendiri. Secara mandiri. Tapi kenyataannya, kini saya diedankan oleh orang lain.”
“Semipermeabel, Pak!” saya mencoba membenarkan istilah yang beliau pakai.
“Maksud saya juga itu, Mas,” tandas beliau dengan mantap.