Blug!
Pothelan janggel itu dibuang ke latar. Beberapa biji jagung masih menempel. Dengan segera sejumlah ayam bangkok muda beradu ketangkasan. Mematuk pothelan janggel. Berebut. Beradu kuat.
Sepintas mereka terlihat dewasa. Berusaha keras memenuhi hajat hidupnya. Wajar, masih muda, tangkas, dan kuat.
Tapi, apakah mereka meraup untung dari polah tingkah mereka yang serba nggaya itu? Tidak.
Sisa biji jagung yang mereka perebutkan tak satu pun masuk perut. Semua mencelat.
Beruntunglah dua ekor ayam (jantan dan betina) tua. Mereka tampak lebih tenang. Dengan langkah pasti dan teliti memungut rejeki. Satu per satu sisa biji jangung akhirnya mereka kuasai.