Beberapa hari ini aku tidak bisa menangkap wangsit. Makan saja tidak enak, semua benda yang kutemui rasanya kuanggap pahit. Sudah nyoba berulang-kali komat-kamit. Bekas luka itu masih saja terasa sakit.
Memang tidak terlalu keras pukulan itu. Tapi berhasil membuat jari-jemariku kaku. Stabilitas pikiranku mulai terganggu. Sebenarnya kalimat itu bernada wagu, menurutku:
Bagaimana bisa dipercaya segala omonganmu, lha wong kamu saja belum nikah. Belum merasakan getirnya kehidupan. Juga belum nyicipi manisnya dunia sejati.