Nulis Terus, Terus Nulis

Beberapa hari ini aku tidak bisa menangkap wangsit. Makan saja tidak enak, semua benda yang kutemui rasanya kuanggap pahit. Sudah nyoba berulang-kali komat-kamit. Bekas luka itu masih saja terasa sakit.

Memang tidak terlalu keras pukulan itu. Tapi berhasil membuat jari-jemariku kaku. Stabilitas pikiranku mulai terganggu. Sebenarnya kalimat itu bernada wagu, menurutku:

Bagaimana bisa dipercaya segala omonganmu, lha wong kamu saja belum nikah. Belum merasakan getirnya kehidupan. Juga belum nyicipi manisnya dunia sejati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.