Apakah Kita Sedang Dijajah?

Kalau membaca hasil analisis rekan-rekan kaum cerdik cendikia tahun 2016 tentang penjajahan di era modern, kelihatannya memang benar: kita sekarang sedang dijajah. Apakah dulu semasa penjajahan Belanda (yang katanya 250 tahun itu) kondisinya mirip dengan sekarang? Maksudnya, ada yang sadar sedang dijajah dan ada pula yang santai-santai saja?

Kita sekarang sedang dijajah. Sumber daya alam dikuasai orang asing. Kesadaran bercocok tanam dialihkan dengan kesenangan bermedia sosial dan internetan. Kebudayaan kita dicampuradukkan dengan budaya lain; hingga akhirnya kita punya sekat antar tetangga. Hanya karena perbedaan sepele saja.

Kita sudah belajar bahaya politik adu domba sejak SD. Tapi sering bersitegang dengan teman sendiri yang beda paham.

Kita membudidayakan tanaman yang seolah sedang ngetren. Padahal sudah tahu juga istilah tanam paksa.

Kita menjadi tuan rumah yang kalah di negeri sendiri.

Warisan leluhur yang adiluhung dibuat sedemikian rupa agar terkesan kuno. Diganti dengan sinetron yang tiap sore menyajikan kemewahan dan ke-gaul-an.

Yang lebih parah lagi, kita merasa jijik kalau menuliskan istilah dengan bahasa sehari-hari. Dan kita bangga kalau pakai istilah yang seolah keren tapi tidak pas dengan keadaan.

Contone, mung arep ngabarne yen lagi oglangan wae, ndadak diganti mati lampu utawa mati listrik. Hehehe…

Ngarani setengah rolas bengi, ndadak ditulis 22.30 WIB.

Mbok uwis, biasa wae.

 

Sumber foto: http://www.siperubahan.com/data/2014/06/26/sumber-foto-gudangarti.jpg

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.