Di Indonesia

Akulah yang paling perkasa

Tapi aku juga tak punya daya

Ilmuku tumpah ke mana-mana

Siapa yang salah, jangan ada tanda tanya

 

Apa-apa berujung curiga

Apa-apa sia-sia

Apa-apa cuma biar gini

Nanti akhir cerita sama lagi

 

Aku mirip remot kontrol

Tapi wadah baterai masih kosong

Manusia cetakan modern

Tersungkur malu di depan jempol kaki bau

Ia nekat naik matikan siaran tivi petang itu

 

Aku menahan tumpahan air mata

Sampai benar-benar tak ada daya lagi

Sesak di dada

Tumpahlah tangisku, tumpahlah ilmuku

Jadi bahan tawa sepanjang lintasan roda

 

Di akhir senja kadang masih kuulangi

Kebiasaanku dulu waktu masih punya rai

Kucoba mengurai rencana

Meski tetap tak berarti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.