Dikisahkan ada seorang lelaki. Dia kini dipanggil Bapak karena telah punya seorang anak. Bapak itu usianya masih cukup muda. Kira-kira kelahiran delapan lima. Badannya tinggi. Kulitnya hitam. Berkumis tipis. Rambutnya keriting sebahu. Tiap hari habis dua bungkus jisamsu.
Beberapa kemeja ia miliki. Tapi hanya beberapa kali ia mencuci. Bagaimana mau sering dicuci. Dipakai saja belum tentu sebulan sekali. Tiap hari ia pakai kaos oblong celana tiga per empat tinggi asli. Warnanya bisa gonta-ganti.
Ia lahir bernama Suratman. Berasal dari dua kata, Surat dan Man. Surat: ya, surat. Man: lelaki.
Ditilik dari asal katanya, semestinya ia diharapkan bisa menjadi Tukang Pos. Atau kalau tidak ya, penjual perangko. Mungkin bisa jadi juru ketik.
Sayang sekali, baru sekitar dua bulan di bumi, ia sakit-sakitan. Untuk mempertahankan doa yang terlanjur dipanjatkan oleh orang tuanya, lantas namanya diganti menjadi Nawala Priya Utama. Nawala: ya, surat. Priya: lelaki. Tambahan nama akhir Utama dimaksudkan untuk memberi peluang di masa depan.
Peluang apa? Temukan jawabannya diakhir cerita ini.
Saya lanjutkan dulu deskripsi tentang pekerjaan Mas Nawala Priya Utama. Perlu diketahui bahawa ia sekarang berprofesi sebagai orang yang serba bisa. Tak heran kalau ia mendapat predikat Pak Bei. Bapak yang Hangabehi. Berasal dari kata Kabeh: semua.
Semua pekerjaan bisa dilakukan. Dan tentunya mendapatkan uang. Cuma satu yang tak bisa ia lakukan, yakni menghentikan tangis puteranya.
Semua itu dimulai sejak kelahiran puteranya yang normal-normal saja. Tapi kesehatan anaknya cukup baik. Buktinya ia lahir tanpa ada penyakit bawaan. Hanya saja, wajah puteranya itu lho yang mengkhawatirkan. Ia mirip sekali dengan Bapak dan Ibunya. Kini ia telah menginjak usia dua bulan.
Nasibnya tak seburuk Bapaknya. Tak perlu gonta-ganti nama. Cukup satu kali membuat nama, sampai saat ini namanya ya masih itu-itu saja. Mau tahu apa ndhak nama anaknya itu siapa? Sayang sekali saya ndhak mau ngasih tahu sekarang. Lain kali saja, ya.
Oke, saya kira cukup untuk perkenalan Pak Bei. Untuk menepati janji saya, ini saya kasih jawaban dari teka-teki di atas. Kenapa harus dikasih peluang?
Eh, salah. Teka-tekinya: Nama akhiran Utama itu bisa memberikan peluang apa? Jawabnya adalah: memberikan peluang biar bisa terlihat ilmiah. Coba saja rasakan sendiri sensasinya:
Buku Diktat Fisika ini disusun oleh: Nawala P. Utama.
Penghargaan Nobel bidang Fisika tahung 2014 diraih oleh seorang yang serba bisa asal Indonesia, bernama Nawala P. Utama.
Dunia pendidikan Indonesia memang telah mencapai puncak prestasinya pada ini. Yakni pada saat diberlakukannya kurikulum 2013 (Nawala P. Utama, 2013)